Trik Mengaliri Rek. Bank Kamu Semaumu!!

Didukung Oleh:

Saturday, May 3, 2008

Kritik terhadap pertelevisian Indonesia

Yak, saya agak pusing cari topik sekarang, mau ngomongin Al Amin Nasution yang masuk tahanan, sampe urusan SLANK dengan DPR. Tapi rada males sih, secara saya masih imut-imut (baca : Baru 14 tahun, tidak pantas dijejali hal-hal bejat dan tidak berkualitas serta tidak bermoral) sampai kemaren, setelah membaca koran, saya melihat ada sebuah berita tentang KPI yang melayangkan pesawat terbang dari kertas protes terhadap 2 stasiun televisi di Indonesia, tentang acara yang menurut KPI (dan saya) juga tidak jelas, terlalu lama, sehingga membuat saya tertidur di Dunia… Mimpi.

Well, berdasarkan hal-hal seperti ini, saya ingin mengkritik semua televisi Nasional yang ada di Indonesia.

1. TVRI (Televisi Republik Indonesia)

Secara personal, saya menyukai konten dari TVRI, karena isinya itu kebanyakan edukatif (tidak seperti stasiun TV lain, yang mengaku mengusung visi misi pendidikan, tapi isinya sangat memalukan), tapi desainnya kebanyakan kurang bagus.
Desainnya kurang atraktif, kurang menawan, dan penonton sepertinya tidak tertarik menonton televisi yang sama sekali tidak ada daya tariknya.
Konten bagus, tapi kalau penyampaian tidak bagus, gak ada apa-apanya. Orang juga kurang tertarik.

Skala dari 1-10 : 4

2. TPI (Televisi Pembantu Pendidikan Indonesia)

OK, sekarang kita ada di TPI!! TPI adalah kepanjangan dari Televisi Pembantu Pendidikan Indonesia. Yah, saya terpaksa mengkritik yang ini habis-habisan. Isinya, BUKAN PENDIDIKAN! Isinya rata-rata menurut saya, tidak bermutu. Pantas untuk kalangan bawah ke bawah (karena lebih rendah dari menengah ke bawah). Bukan bermaksud untuk menyinggung para penonton, tapi isinya tidak ada yang bermutu. Kalau saya bisa mendeskripsikan isinya dalam 3 kata, kata itu adalah Dangdut, Dangdut dan Dangdut. Saya tahu, mungkin televisi in mengincar menengah ke bawah. Tapi, kontennya itu lo, menurut saya gak enak dilihat. Males banget. Terus, isinya juga kacau. Masih mending kalau Dangdutnya berkualitas, tapi, ini parah. Yang disuruh nyanyi, amatiran. Males banget. Gak niat. Terus, shownya itu juga lama…..banget. Parah deh. Paling parah, pas malem-malem, ada kuis GJ. Gak niat.

Skala dari 1-10 : 2

3. Indosiar

OK, salah satu TV yang agak sarap. Isinya rata-rata Super … Show, Super … Show, yang rata-rata sampe 6 jam. Dari jam 6-12, tiap hari. Terus, pembawa acaranya itu sama… terus. Bosen liat tampang mereka. Paling si 2 boncel, ama 1 kulkas 2 pintu. Bosen. Dulu sih sering, sekarang mah males. Terus, kalo nggak, siang-siang, pas ga ada hujan, ga becek tapi ada ojek, isinya malah sinetron klenik. Yang nonton, dan ngeliat efeknya itu sebagai beneran, sedang berada di Dunia… Khayal. Males bener. Efeknya tuh keren, hebat, disaingi oleh film Harry Potter. Luar biasa. Terus, di TV ini pula, hampir ga ada berita. Parah.

Skala dari 1-10 : 3

3. RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia)

TV yang satu ini, Beritanya bagus. Kartunnya lucu. But… Kelewatan sinetronnya. Bayangkan saja, saudara-saudara. Dari jam 6 sampai jam 11, isinya Sinetron… semua. Males bener, gak niat saya nontonnya. Sinetronnya rata-rata sama, paling-paling isinya satu orang anak yang berusaha memperjuangkan cintanya yang dihalang-halangi. Siapa sih yang bakal dibegoin oleh cerita yang sama ini? Banyak.
RCTI sepertinya lebih mementingkan rating daripada kualitas satu acara. Tapi, beritanya saya patut acungi jempol, dan Kartunnya iya. Acara-acara hiburan yang lumayan, meskipun mulai menjurus ke arah monoton, dan adanya acara kuis (ini sangat jarang di Indonesia). Tapi infotainmentnya juga kadang-kadang gak tahan. Ngegosipin artis aja, sehari acaranya banyak banget. Padahal, isinya sama semua. Overall… Masih OK.

Skala dari 1-10 : 7

4. SCTV (Surya Citra Televisi)

Yang ini, bener-bener bikin males. Gak tau kenapa, kayaknya ada faktor gender di sini. Saya, sebagai cowok, personally males banget nonton SCTV, kecuali beritanya. Yah, tapi kita lihat dari beritanya, sekarang kualitasnya menurun, karena studionya jadi di Senayan City. Mungkin ada suatu agreement di sana, tapi saya tetep gak enak nonton berita di SCTV sekarang, karena kadang-kadang suka terganggu oleh suara announcer di Senayan City. Kan berisik, dan saya juga kurang fokus.Terus, sinetronnya parah semua, isinya rata-rata diulang, dan… gak logis. Hampir gak sesuai dengan realita yang ada sekarang. Lalu, beberapa acara "Reality Show" yang ngebahas soal cinta mulu, setiap hari lagi. Males banget, kesan dibuat-buatnya ada, seolah-olah udah gak real lagi. Pernah ada suatu studi tentang hal-hal seperti ini, dan diketahui dari hasil penyelidikan, didapat bahwa sebagian besar (bukan semua) itu dibuat-buat, bisa dicurangi. Gak niat.

Skala dari 1-10 : 6

5. antv

Televisi yang sebagian besar sahamnya sudah dibeli oleh Star World ini, menunjukkan perubahan kualitas yang besar-besaran. Mungkin dulu anda pernah mendengar Super Deal 2 Milyar, tapi sekarang tidak terdengar gaungnya lagi. Shownya sudah ditutup (at least, sekarang saya gak pernah nonton lagi), dan diganti dengan berbagai acara gabungan jaman dulu dan sekarang, seperti Spontan, Bule Gila, Kena Deh!, dan lain-lain. Isinya rata-rata acara lawak semua, meskipun diselingi dengan beberapa berita dan drama seri. Yah, untuk televisi yang lagi on the move, lumayan.
Skala dari 1-10 : 6

6. Trans|7

Televisi ini dulu namanya TV 7. Setelah sahamnya diambil oleh Trans Corp, berubahlah namanya menjadi Trans|7. Isinya sih lebih mengarah ke penonton anak-anak, terlihat dari berbagai acaranya.
Dengan fokus ke anak-anak seperti ini, saya jadi agak bosan menontonnya. Cuma, saya sekarang tuh lagi agak BT dengan TV yang ini. Acara yang bernama Empat Mata, sekarang membuat saya agak bosan, karena slapstick yang sama terus. Jokenya ga jauh-jauh dari situ. Agak bosen juga ngelihat yang ini.

Skala dari 1-10 : 6

7. MetroTV

Televisi yang satu ini, konsisten dengan rencana awal, yaitu menjadi Televisi Berita Indonesia yang pertama. Tidak seperti televisi lain (You-Know-What) yang tidak konsisten dengan tujuan awalnya, televisi ini memang masih menayangkan berita. Sepertinya, hampir tidak ada yang perlu saya kritik, kecuali beberapa acara yag jam tayangnya agak malam, seperti Kick Andy, yang pas saya kemarin nonton, jam 10 baru mulai. Padahal saya kan agak ngantuk juga nonton jam segitu.

Skala dari 1-10 : 9

8. TransTV

Salah satu televisi yang lumayan muda jika dibandingkan dengan seniornya, TransTV mampu menyajikan acara yang seimbang antara berbagai macam aspek, seperti berita, film, sinetron, komedi, dan lain-lain. Tapi, sebagai televisi yang general, yang menyajikan semuanya dengan berimbang, ada beberapa hal yang kurang, yaitu, sedikitnya Reality Show dan Kuis, tapi infotainment di sini banyaknya luar biasa. Tapi, dengan komposisi yang sekarang, memang cukup berimbang.

Skala dari 1-10 : 8

9. tvOne

Televisi yang sudah berubah dan move on dari brand Lativi yang menayangkan kekerasan (Smack Down), dan mistis (banyak banget), mulai menunjukkan improvement yang hebat. Sekarang fokusnya bergeser dari arah kekerasan dan mistis ke arah berita dan olahraga. Improvement yang baik ini, cukup saya akui, dan pantas mendapat apresiasi.

Skala dari 1-10 : 6

10. GlobalTV

Dengan logo G yang diwarnai secara artistik, GlobalTV memfokuskan targetnya ke kaum muda dan anak-anak. Dengan support Nickelodeon dan MTV, GlobalTV berhasil tampil menunjukkan dirinya sebagai televisi untuk kaum muda. Hampir tidak ada yang bisa dikritik, kecuali jam tayang yang terlalu pagi. Sebagai contoh, MTV Ampuh, ditayangkan jam 10.30 setiap hari, pas jam sekolahan. Kalau begitu kan, tidak sesuai dengan target awal, yaitu kaum muda. Tapi, dalam keseluruhan, hampir tidak ada masalah.

Skala dari 1-10 : 6

diambil dari tulisan Mas Ivan Wangsa C.L.

Jgn Klik! Jk Tidak Suka Investasi!!!

Tidak Usah Cari Duit, Sekarang Bikin Saja

Yang Kepengen Dapat Uang Gratisan Dari Internet

Soccer Wife & Girlfriend (WAG's)

Interacial Relationship

Mas Joko Hujan Duit

Sex Polygamy and Culture

Hot Kiss Sample

Trik Aliri Rekeningmu Dengan Rupiah Setiap Hari Semaumu

Sexy Racing Girls